Tulis Tulis Tulis

Siang-siang iseng scrool IG teman yang sudah wafat. Ada banyak foto, ada banyak caption dan tentunya ada juga video hingga komen-komenan. Qodarullah, teman tersebutpun tak jarang upload foto dirinya, sehingga dengan leluasa saya bisa memandangi.

Sesaat, saya termenung dan berkata dalam hati "Lihatlah... foto yang di depan kamu nih vi, orangnya sudah tidak ada, tapi akun IG nya masih ada, bukankah semua ini engga di bawa mati?"

Ya Allah, tak terbayang jika saya mati. Banyak foto hingga tulisan yang saya share setiap hari. Jika Allah cabut nyawa saya nanti. Tulisan-tulisan yang saya buat inilah yang akan tetap dinikmati, semantara saya sendiri sudah mengahadap Sang Illahi.

Teman saya sudah pergi, tapi saya masih bisa melihat status hingga foto-fotonya setiap hari.

Saya jadi ingat akan sebuah pesan seorang ustadz yang semoga Allah berkahi. Saat itu, sayapun menonton video ceramah ustadz itu lewat IG yang durasinya hanya satu menit.

Dalam video tersebut, ustadz itu bercerita. Ada seorang sahabat yang bertanya kepada Rasulullah mengenai manusia yang Allah cintai, Nabi Saw pun menjawab bahwasanya manusia yang dicintai Allah adalah manusia yang bermanfaat untuk manusia lainnya.

Sontak, kembali saya teringat akan salah satu teman yang dulu saya kenal yang kini sudah tidak ada di bumi. Dia rela mengorbankan diri demi saudaranya yang disayangi, "bermanfaat untuk ummat" kalimat yang selalu dia elu-elukan setiap hari.

Saya kembali teringatkan akan semua yang saya alami, mulai dari memiliki teman yang ingin bermanfaat untuk manusia lain, teman yang sudah wafat tapi akun medososnya masih ada, hingga ceramah ustadz yang saya lihat dan dengarkan.

Sebenarnya dulu saya hanya tahu bahwasanya sebaik-baik manusia ialah manusia yang bermanfaat untuk manusia lain, setelah melihat video itu, ternyata bermanfaat untuk sesama itu bonusnya plus plus, salah satu bonus yang pasti diinginkan oleh setiap insan adalah dicintai Allah.

Ya Allah... saya ingin dicintai oleh-Mu, bisakah? Salah satu cara agar diri ini bermanfaat untuk sesama adalah dengan cara menulis dan aktif di media sosial. Semoga Allah balas dengan pahala kebaikan.

Saya tahu, saat saya tidak ada, tulisan yang saya tulis masih ada. Semoga saja apa yang saya tulis, apa yang saya share, mengandung kebaikan serta bermanfaat bagi sesama.

Jikapun mengandung dosa, besar harapan teguran serta nasihat dari sesama.

Oya, mungkin inilah salah satu alasan saya kenapa memutuskan ingin bermanfaat bagi sesama melalui tulisan. Selain disayang Allah , juga dengan menulis kita bisa hidup dua kali. Ko bisa? Bisalah :).

Jadilah seorang penulis, karena dengan menulis kita bisa hidup dua kali.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Haru Waktu Sekolah

Dasar Rasa Kasmaran