Derit Pintu Hati Sahabat



Siang berganti malam, hari berganti hari hingga pekan berganti bulan. Tidak ada orang yang tahu selain aku, sahabatku, dan Tuhan tentang hal yang memang sifatnya tertutup ini. Bukan untuk dipublikasikan memang. Untuk apa dipublikasikan lha wong masalah ini sungguh sangat sederhana dan lingkupnya relatif kecil.
Ini bukan sebuah rahasia tapi bukan pula hal yang harus diketahui oleh banyak orang. Akan tatapi termasuk list hal penting yang harus diperhatikan ketika menjalin hubungan pertemanan atau persahabatan. Saat ini tidak semua orang tahu tentang debu halus dalam persahabatan yang kadang daapat menyumbat jalan pernapasan persahabatan. Jangan khawatir jamu ini tidak bahaya untuk dibagikan kepada orang-orang terdekat kita. Hanya saja efek sampingnya akan ada hati yang mungkin tersinggung dengan pernyataan ini. Sudahlah…tenang. Efeknya hanya sesaat kok. Tidak akan lama. Setelah itu pasti mereka akan merasakan khasiatnya.
Awalnya memang pertemanan yang nyaman dapat membawa kita ke zona yang lebih intens misal persahabatan. Proses itu dialami oleh semua orang di muka bumi ini yang mengalami pertemuan dann perkenalan secara singkat namun berkesan. Dari kesan itulah timbul rasa ingin mengenal lebih jauh dan beralih dengan perasaan yang berbeda menuju rasa berikutnya. Sebelum aku beri tahu tentang fase rasa  berikutnya kalian harus tahu dulu tentang hal ini. Seorang eman yang baru saja kita kenal kadang memang menjadi misteri bagi kita sebab kita belum tahu cara mengahadapinya seeperti apa. Apa yang ia suka dan yang ia tidak suka. Dapat dijadikan referensi jika dalam kondisi seperti itu seseorang hanya perlu untuk menyesuaikan dengan sinyal yang diberikan oleh lawan, berupa apapun itu. Dari situ akan diketahui tentang hal-hal yang berkaitan dengan orang yang berbeda dengan kita. Anehnya, lawan kita ada yang mengetahui tentang gerak gerik kita ada yang tidak mengetahuhi tentang gerak gerik kita. Ketika lawan mengetahui gerak gerik kita, ia akan mengerti tentang apa yang kita inginkan. Bahkan ia akan menghargai upaya yang diberikan. Berbeda dengan lawan yang tidak mengetahhui gerak gerik kita. Ia cenderung acuh cuek bahkan menaruh rasa bingung terhadap diri kita. Ini adalah sebuah tantangan agar kita tulus dalam segala hal. Ketika orang sudah merasa nyaman terhadap kita ia akan cenderung memberikan kode melalui gerak mata, bicaranya, dan tingkah lakunya agar kita mau lebih dekat lagi dengannya.
Mencapai zona persahabatan tidak mudah. Membutuhkan waktu yang tidak sedikit agar bisa dekat lebih baik. Banyak timbul masalah yang  mayoritas disebabkan oleh hal perbedaan. Mereka mulai mengetahui perbedaan yang dimiliki satu sama lain. Ya kalau perbedaan nya hanya pada lingkup yang kecil, kalau perbedaannya pada lingkup yang besar dan luas, mungkin persahabatan itu akan mudah tergerus secara sesaat. Jangan khawatir jika salah satu diantaranya mau mengerti tentang perbedaan lawannya, hubungan itu dapat diprediksikan bertahan lebih lama. Hati seseorang mana ada yang tahu? Ada tipe orang yang punya perasaaan mentertahan, mengganjal sesak di hati namun ia tetap menahannya agar tidak tertumpah pada lawannya. Ia takut akan menyaiti hati jika malah ditumpahkan. Ia tak mau ada dua hati yang tersakiti, biarlah hatinya saja yang terluka. Satu sisi jika si lawan tidak mau peka, pasti ada rasa iba yang kita berikan terhadap orang yang bertipe menahan perasaan. Bagaimana tidak? Sudah bagus yang satu mau mengalah, lah malah yang satu kaga peka-peka. Sakit kan….
Ada satu contoh misal disuatu kos-kosan di daerah Surabaya, ada dua orang remaja yang tinggal bersama di kamar dan kos  yang sama. Anggap saja yang satu bernama Mari dan satunya bernama Riyem. Mereka jadi satu geng namanya Mariyems. Si Mari ini cenderung tertutup mungkin karena pengalaman bertemannya yang kurang mengindahkan hatinya. Si Riyem ini sangat terbuka. Ia mau menceritakan apa saja yang ia rasa, pikir, dan lakukan. Sebagai sosok yang terbuka, ia bukan hanya terbuka dalam bidang penceritaan. Namun terbuka juga dalam menyampaikan keluhan yang dianggapnya patut untuk diceritakan. Sedang si Mari hanya mendengarnya dan tidak memberikan komentar yang serius terhadap permasalahan yang dialami oleh Riyem.  Di suatu hari yang berbeda, Mari mendapatkan suatu masalah namun ia tak mau menceritakannya pada si Riyem. Riyem yang peka segera mengetahui masalah yang dialami partnernya. 

Bersambung...





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Masa Haru Waktu Sekolah

Tulis Tulis Tulis

Dasar Rasa Kasmaran